Selasa, 23 September 2025

Literasi Keuangan Keluarga: Bersyukur dan Hidup Sederhana, Kunci Rukun Pasangan Muda di Kalimanah

PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat melakukan penyuluhan Literasi Keuangan Keluarga di Desa Kalimanah Wetan, Senin (22/9/2025) kemarin. (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Mensyukuri nikmat yang ada dan begaya hidup sederhana mengantarkan hidup kita merasakan kedamaian dan ketenteraman.

Demikian yang diungkapkan oleh Ernawati, istri dari Adi Cahyono di kediamannya Desa Kalimanah Wetan saat kunjungan kegiatan Literasi Keuangan Keluarga (LKK) oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Imam Edi Siswanto, Senin (22/9/2025) kemarin.

BACA: 
2. https://iparipurbalingga.blogspot.com/search/label/Literasi%20Keuangan%20Keluarga

Ernawati mengakui bahwa dalam hal keuangan, ia dan suaminya kerap menghadapi tantangan. Pemasukan yang tidak menentu sering kali tidak sebanding dengan kebutuhan keluarga sehari-hari. Namun, ia tetap berusaha bersyukur atas rezeki yang diterima.

“Memang terasa berat. Untuk membeli susu anak saja bisa habis sampai Rp 500 ribu per bulan,” ungkap ibu satu anak ini sambil tersenyum.

PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto ditemani Jumari saat melakukan penyuluhan Literasi Keuangan Keluarga pada ernawati, Ibu rumah tangga warga Desa Kalimanah Wetan, Senin (22/9/2025) kemarin. (Foto: Imam Edi Siswanto)

Suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan memiliki penghasilan yang tidak tetap, berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan. Sementara itu, kebutuhan rumah tangga mereka bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta setiap bulannya.

Meski demikian, pasangan ini tetap berusaha menjalani hidup dengan sederhana. Mereka juga berupaya menabung, meskipun hasilnya belum signifikan.

“Alhamdulillah kami tidak memiliki hutang dan kami sudah berusaha menabung, tapi belum terkumpul banyak, uangnya sudah terpakai lagi karena kebutuhan,” tambahnya.

Ernawati menekankan bahwa dirinya dan suami selalu berupaya memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Mereka membedakan dengan jelas antara kebutuhan dan keinginan.

Meskipun usia pernikahan mereka baru dua tahun, Ernawati menyebut bahwa komunikasi dan musyawarah menjadi kunci dalam menghadapi berbagai persoalan rumah tangga.

“Kalau ada sesuatu yang penting, kami selalu bermusyawarah,” ujar ibu rumah tangga lulusan SLTP ini.

Dalam hal perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang, ia mengakui masih sangat sederhana dan belum terbiasa melakukan pencatatan secara rutin.

Dalam kunjungannya, Imam Edi Siswanto memberikan arahan agar Ernawati dan keluarga tetap istiqamah menjalani hidup dengan penuh syukur dan kesederhanaan. Ia menekankan bahwa prinsip tersebut sejalan dengan ajaran Islam dan teladan Rasulullah SAW.

“Menabung itu tidak harus menunggu punya uang banyak. Mulailah dari yang kecil, yang sedikit, tapi dilakukan secara rutin,” pesan Imam Edi.

Ia juga mengingatkan pentingnya membiasakan perencanaan keuangan, serta mendorong adanya usaha untuk memiliki tabungan atau bahkan investasi, sekecil apapun nilainya. Menghindari hutang kepada bank plecit, pinjaman online dan tidak terjebak judi online.

Lebih jauh, ia mengajak keluarga untuk terus menerapkan nilai-nilai syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan kesabaran dan sholat, insyaAllah rumah tangga yang sakinah dan sejahtera dapat terwujud.

Sebagai informasi, program Literasi Keuangan Keluarga adalah program Bimas Islam Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Purbalingga. (*)

Pewarta/Editor: Imam Edi siswanto

1 komentar:

80 Ribu Gerai KDMP Mulai Dibangun, PAI KUA Kalimanah Ikut Ambil Bagian

PAI KUA Kalimanah,  Azizah Dwi Purba (kanan) dan  Zamroni Irham saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan 80.000 gerai pergud...