Purbalingga – Gerakan kolaboratif untuk menciptakan lingkungan madrasah yang aman dan penuh kasih kembali digelar di MI Muhammadiyah Jompo, Kalimanah, Purbalingga di Masjid At-Taqwa, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan pada hari kedua ini merupakan lanjutan dari inisiatif bersama Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying - Unit Layanan Penyuluh Agama).
BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/pelajar-berprestasi-tanpa-bullying-pai.html
Dengan mengusung metode bercerita dan menyanyi, kegiatan ini dirancang agar siswa-siswi madrasah ibtidaiyah dapat memahami bahaya bullying dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Metode ini disampaikan langsung oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah.
"Anak-anak yang mengalami bullying biasanya menjadi sedih, takut, cemas, bahkan nilai akademiknya bisa menurun dan cenderung suka menyendiri," jelas Azizah Dwi Purba, salah satu penyuluh dalam kegiatan tersebut.
Interaksi yang aktif menjadi kunci sukses acara ini. Narasumber kerap mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tugas-tugas kecil selama sesi, agar mereka tetap fokus dan antusias mengikuti materi anti-bullying.
Kegiatan ini diikuti oleh 86 siswa-siswi MI Muhammadiyah Jompo. Sebelum dimulai, mereka terlebih dahulu mendapat nasihat dari Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto, yang menekankan pentingnya menjaga akhlak dan sopan santun, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitar.
"Hindarilah perilaku buruk seperti bullying. Jaga kerapian berpakaian, rajin belajar, dan jangan lupa untuk selalu berdoa," pesan Aris.
Hal senada juga disampaikan oleh Zamroni Ircham, yang berkisah tentang dampak buruk dalam prgaulan bahwa kebiasaan mengejek dan menghina sesama adalah perbuatan buruk yang dapat merusak karakter sejak dini.
"Kalau kita berbuat jahat kepada orang lain, maka dampaknya akan kembali kepada diri kita sendiri," tegas Zamroni.
Ia juga mengajak para siswa untuk membudayakan perilaku baik, karena menurutnya, perbuatan buruk bisa membawa seseorang ke dalam kehinaan, bahkan neraka wail.
Sebagai penutup kegiatan, PAI KUA Kalimanah, Pujianto memimpin ikrar bersama para siswa untuk berkomitmen tidak melakukan bullying serta turut mewujudkan sekolah yang aman dan bebas dari segala bentuk perundungan.(*)
Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto
❤️❤️🔥
BalasHapus