Kamis, 31 Juli 2025

Bersama Pepeling Ulama Kita Lawan Bullying: Menjadi Generasi Sholeh Tanpa Kekerasan di MIM Grecol

PAI KUA Kalimanah, Mughofar saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) kembali menggelar kegiatan edukatif bertema anti-bullying di MI Muhammadiyah Grecol.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang bahaya bullying serta menumbuhkan semangat akhlak mulia di kalangan siswa. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/search/label/Anti%20Bullying

Penyuluh Agama Islam (PAI) dari KUA Kalimanah, Mughofar mengajak anak-anak memahami istilah bullying secara sederhana namun mengena. 

PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: M. Agus Zaenal Abidin))

Ia menjelaskan bahwa kata "bullying" berasal dari bahasa Inggris "bull" yang berarti banteng hewan yang dikenal agresif, suka menyepak dan menanduk.

Dengan pendekatan ini, anak-anak diajak untuk mengenali bahwa perilaku menyerang, menyakiti, dan merasa paling kuat seperti "banteng" tidak patut ditiru manusia.

“Ayo anak-anak, mari kita jadikan rumah, sekolah, dan lingkungan pertemanan sebagai tempat yang nyaman dan membahagiakan dengan berakhlak baik,” ajaknya penuh semangat. 

Dalam pemaparannya, Mughofar menekankan empat jenis bullying yang harus dihindari, yakni.

  1. Bullying Fisik: seperti memukul, mendorong, atau bentuk kekerasan fisik lainnya.
  2. Bullying Verbal: termasuk memanggil dengan nama buruk, menghina, atau menggunakan kata-kata kasar.
  3. Bullying Sosial: seperti mengucilkan, menyebarkan rumor, atau mempermalukan di depan umum.
  4. Cyber Bullying: termasuk mempermalukan seseorang di media sosial atau mengirim pesan yang menyakiti.  

Kepala MI Muhammadiyah Grecol, Joko Waluyo saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Sementara itu, Imam Edi Siswanto, PAI KUA Kalimanah lainnya, menyampaikan pentingnya komunikasi dua arah dalam interaksi anak-anak, agar mereka fokus dan lebih mudah memahami pesan-pesan anti-bullying.

Ia juga memutar sebuah video pendek yang menggambarkan dampak bullying dan mengajak siswa merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Bullying bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pelaku bullying bisa menyebabkan temannya merasa minder, stres, bahkan prestasinya menurun. Itu sebabnya, Islam sangat menekankan akhlak yang baik dalam pergaulan, seperti dalam surat al Hujurat ayat 11,” jelas Imam. 

Dari kiri PAI KUA Kalimanah, M. Agus Zaenal Abidin, Imam Edi Siswanto, dan Mughofar dalami acara anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan dan jani kepada seluruh siswa untuk menjadikan berperilaku baik sebagai gaya hidup, sebagai wujud pengamalan ajaran Islam. 


“Jadilah anak yang sholeh, karena anak yang baik insyaallah akan meraih masa depan yang bahagia, di dunia maupun akhirat,” ajaknya.

Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Grecol, Joko Waluyo, menyambut baik kegiatan anti-bullying yang digagas oleh Gema Braling dan Pepeling Ulama tersebut. 

Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian para Penyuluh Agama Islam dalam membina karakter siswa sejak dini.

Dan Ia juga berpesan kepada anak-anak bahwa sikap saling menyayangi dan menghormati sesama adalah inti dari pendidikan Islam.(*)


Pewarta: Imam Edi Siswanto

Pepeling Ulama Gelar Drama Tali Sepatu: Cara Seru Anak Madrasah Belajar Cegah Bullying dan Ini Manfaatnya

PAI KUA Kalimana Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi Anti Bullying dengan metode cerita dan drama pendek di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Azizah Dwi Purba)

Purbalingga-Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) Kembali melksanakan kegiatan Anti Bullying di MI Maarif NU Rabak, Selasa (29/7/2025) lalu. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/search/label/Anti%20Bullying

Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Imam Edi Siswanto, menyampaikan materi dengan melakukan cerita yag dikemas dengan drama pendek dengan melibatkan salah satu siswa madrasah.

Dalam cerita dan dramnya, Ia membangun suasana emosi anak-anak untuk merespon dari peristiwa atau cerita yang dilihatnya.

Berikut manfaat sosialisasi anti-bullying pada anak-anak madrasah melalui metode bercerita langsung, dan drama dengan tema "tali sepatu lepas", terutama dalam konteks pendidikan karakter dan pembentukan empati.

1. Meningkatkan Kesadaran tentang Bullying

  • Metode ini membantu anak-anak: Memahami apa itu bullying (verbal, fisik, sosial, dll).
  • Mengenali bahwa tindakan mengejek, mengolok-olok, atau mempermalukan teman karena hal sepele seperti “tali sepatu lepas” adalah bentuk bullying.

2. Menumbuhkan Empati dan Toleransi

  • Melalui drama dan cerita, anak-anak bisa: Masuk ke dalam peran orang yang dibully.
  • Merasakan bagaimana perasaan teman yang diejek karena tali sepatunya lepas, misalnya.
  • Menjadi lebih peka dan berempati terhadap teman yang berbeda atau mengalami kesulitan.

3. Mendorong Perilaku Positif dan Tolong-menolong

  • Drama dengan tema “tali sepatu lepas” bisa menonjolkan nilai: Tolong-menolong (misalnya ada anak yang membantu mengikatkan tali sepatu temannya).
  • Saling mengingatkan dengan baik, bukan mengejek.
  • Menunjukkan bahwa kebaikan kecil bisa mencegah bullying.

4. Melatih Keterlibatan Emosional dan Sosial

  • Keterlibatan langsung anak-anak dalam cerita atau drama: Membuat mereka aktif belajar, bukan hanya menerima informasi.
  • Meningkatkan kecerdasan emosional dan sosial.
  • Memberi ruang bagi mereka untuk berdiskusi, berekspresi, dan menyampaikan pendapat.

5. Menyampaikan Pesan Moral dengan Cara Menyenangkan.

  • Cerita, dan drama membuat pembelajaran terasa ringan dan menyenangkan.
  • Anak-anak lebih mudah memahami pesan moral karena dikaitkan dengan situasi nyata dan simbolis seperti "tali sepatu lepas".

Contoh Makna Simbolik “Tali Sepatu Lepas” dalam Drama Makna nyata: 

  • Anak yang ceroboh atau belum pandai mengikat sepatu.
  • Makna simbolik: Anak yang dianggap “berbeda” atau “kurang” oleh teman lainnya.
  • Di sinilah bisa muncul perilaku bullying — atau sebaliknya, sikap tolong-menolong.

Hadir dalam acara tersebut, Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto, Kepala Madrasah MI Maarif NU Rabak, Umi Hidayatun, PAI KAUA Kalimanah, Pujianto, Mughofar, Azizah Dwi Purba, Zamroni Ircham dan M. Agus Zaenal Abidin

Demikian semoga bermanfaat dan semoga anak-anak kita senantiasa berperilaku atau berakhlak mulia, amin.

Pewarta: Imam Edi Siswanto

Selasa, 29 Juli 2025

Anti Bullying: PAI KUA Kalimanah Tanamkan Nilai Persahabatan Sejak Dini di MI Ma'arif NU Rabak

PAI KUA Kalimana Azizah Dwi Purba saat menyampaikan materi Anti Bullying di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU Rabak, Umi Hidayatun, mengajak seluruh siswa untuk menanamkan pesan-pesan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/gema-braling-dan-pepeling-ulama-bangun.html

Ia menekankan pentingnya bersikap baik, tidak mengejek, menghina, atau melakukan tindakan yang menyakiti orang lain, karena masa depan yang cerah dibangun dari hati yang bersih dan sikap yang mulia. 

Nasehat tersebut disampaikanya saat sambutan diacara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Maarif NU Rabak, Selasa (29/7/2025).  

PAI KUA Kalimana Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi Anti Bullying di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Azizah Dwi Purba)

Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto juga berpesan agar anak-anak senantiasa menjadikan akhlak baik sebagai gaya hidup sehari-hari.

“Anak-anak harus tumbuh dengan sikap saling menyayangi dan menghormati, baik kepada teman sekelas, adik kelas maupun kakak kelas. Di sekolah, semua memiliki kedudukan yang sama sebagai pelajar,” pesanya kepad semua anak-anak yang hadir.

Ia juga menjelaskan bahwa bullying merupakan tindakan buruk yang dapat melukai sesama, baik secara fisik maupun emosional. 

Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto saat sambutan di acara Anti Bullying di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)


Senada dengan itu, Pujianto mengingatkan bahwa menjadi pribadi yang baik berarti tidak mengganggu, menakuti, atau membuat teman merasa tidak nyaman.

Ia menegaskan pentingnya menjaga kebahagiaan sesama dan menghindari paksaan dalam pergaulan.

“Jadilah anak yang mengasihi dan menyayangi teman. Jangan suka memaksa atau menekan teman untuk menuruti keinginan kita,” tuturnya. 

PAI KUA Kalimana Pujianto saat menyampaikan materi Anti Bullying di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Sementara itu, Imam Edi Siswanto memberikan pesan moral melalui kisah inspiratif tentang seorang anak yang sepatunya rusak dan hampir lepas talinya.

Anak-anak diajak untuk merespons situasi itu, apakah hanya sekadar mengingatkan, atau ikut membantu memperbaikinya.

Dua reaksi positif ini menjadi gambaran bahwa kepedulian dan empati masih tumbuh subur di antara siswa MI Ma’arif NU Rabak. 

Kepala MI Ma'arif NU Rabak, Umi Hidayatun saat sambutan di acara Anti Bullying di MI Ma'arif NU Rabak, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Imam juga menekankan pentingnya menjaga semangat belajar dan sikap baik sebagai bekal masa depan.

“Jangan pernah berhenti menjadi anak baik. Teruslah belajar dan ukir prestasi untuk masa depan yang gemilang,” pesannya.

Menutup kegiatan, Azizah Dwi Purba mengajak seluruh siswa berjanji untuk tidak melakukan perundungan dalam bentuk apapun. Ia mengajak anak-anak bernyanyi bersama lagu sederhana namun penuh makna.

Di sini teman,
Di sana teman,
Di mana-mana semua teman.
Tak ada musuh,
Tak ada lawan,
Semua saling sayang dengan teman...

Tidak ejek-ejekan
Tidak pukul-pukulan
Saling tolong dan saying dengan teman … 2x
.(*)

Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto 

Gema Braling dan Pepeling Ulama: Bangun Madrasah Bebas Bullying Lewat Cerita dan lagu di MIM Jompo

Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto saat memberi sambutan pada acara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Muhammadiyah Jompo, Selasa (29/7/2025). (Foto: Azizah Dwi Purba)

Purbalingga – Gerakan kolaboratif untuk menciptakan lingkungan madrasah yang aman dan penuh kasih kembali digelar di MI Muhammadiyah Jompo, Kalimanah, Purbalingga di Masjid At-Taqwa, Selasa (29/7/2025).

Kegiatan pada hari kedua ini merupakan lanjutan dari inisiatif bersama Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying - Unit Layanan Penyuluh Agama).

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/pelajar-berprestasi-tanpa-bullying-pai.html

Dengan mengusung metode bercerita dan menyanyi, kegiatan ini dirancang agar siswa-siswi madrasah ibtidaiyah dapat memahami bahaya bullying dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Metode ini disampaikan langsung oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah. 

Kepala MI Muhammadiyah Jompo Supriyantomemberi sambutan pada acara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Muhammadiyah Jompo, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

"Anak-anak yang mengalami bullying biasanya menjadi sedih, takut, cemas, bahkan nilai akademiknya bisa menurun dan cenderung suka menyendiri," jelas Azizah Dwi Purba, salah satu penyuluh dalam kegiatan tersebut.

Interaksi yang aktif menjadi kunci sukses acara ini. Narasumber kerap mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tugas-tugas kecil selama sesi, agar mereka tetap fokus dan antusias mengikuti materi anti-bullying. 

PAI KUA Kalimanah Pujianto saat memberi materi pada acara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Muhammadiyah Jompo, Selasa (29/7/2025). (Foto: Azizah Dwi Purba)

Kegiatan ini diikuti oleh 86 siswa-siswi MI Muhammadiyah Jompo. Sebelum dimulai, mereka terlebih dahulu mendapat nasihat dari Pengawas Madrasah Kecamatan Kalimanah, Aris Sumanto, yang menekankan pentingnya menjaga akhlak dan sopan santun, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitar.

"Hindarilah perilaku buruk seperti bullying. Jaga kerapian berpakaian, rajin belajar, dan jangan lupa untuk selalu berdoa," pesan Aris. 

PAI KUA Kalimanah Zamroni Ircham saat memberi materi pada acara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Muhammadiyah Jompo, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Hal senada juga disampaikan oleh Zamroni Ircham, yang berkisah tentang dampak buruk dalam prgaulan bahwa kebiasaan mengejek dan menghina sesama adalah perbuatan buruk yang dapat merusak karakter sejak dini.

"Kalau kita berbuat jahat kepada orang lain, maka dampaknya akan kembali kepada diri kita sendiri," tegas Zamroni. 

PAI KUA Kalimanah Azizah Dwi Purba saat memberi materi pada acara Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) di MI Muhammadiyah Jompo, Selasa (29/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto )

Ia juga mengajak para siswa untuk membudayakan perilaku baik, karena menurutnya, perbuatan buruk bisa membawa seseorang ke dalam kehinaan, bahkan neraka wail.

Sebagai penutup kegiatan, PAI KUA Kalimanah, 
Pujianto memimpin ikrar bersama para siswa untuk berkomitmen tidak melakukan bullying serta turut mewujudkan sekolah yang aman dan bebas dari segala bentuk perundungan.(*)

Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto


Senin, 28 Juli 2025

Sinergi Bangun Generasi Qur’ani: KUA dan Camat Kalimanah Bahas Persiapan MTQH Purbalingga, Ini Cabang Lombanya

Camat Kalimanah Karseno (kiri) bersama Penyuluh Agama Islam dan Staf KUA Kalimanah saat membahas pelaksanaan MTQH tingkat Kecamatan Kalimanah, Senin (28/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)


Purbalingga-Dalam upaya menguatkan syiar Islam dan membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat, Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah bersama Camat Kalimanah menggelar pertemuan strategis untuk membahas persiapan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) tingkat Kabupaten Purbalingga.

Pertemuan yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh enam Penyuluh Agama Islam dan satu staf KUA Kalimanah. Mereka bersama-sama menggali potensi bibit unggul dari wilayah Kalimanah yang akan mewakili kecamatan dalam ajang MTQH tingkat Kabupaten. Fokus utama diskusi adalah menyeleksi calon kafilah terbaik serta menyusun teknis pelaksanaan kegiatan dengan efektif dan efisien.

Kolaborasi antara KUA Kalimanah dan Camat Kalimanah ini menjadi simbol kuat sinergi antarinstansi dalam membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan mencintai Al-Qur’an.

Komitmen bersama ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Kemenag Kabupaten Purbalingga, serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Purbalingga yang akan menyelenggarakan MTQH Tingkat Kabupaten pada Sabtu, 9 Agustus 2025 di Kompleks Pendopo Dipokusumo, Purbalingga. 

Melalui ajang ini, diharapkan lahir para qari/qariah dan hafidz/hafidzah terbaik yang tak hanya mengharumkan nama Purbalingga di tingkat provinsi, tetapi juga membawa pesan kedamaian dan keagungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut Cabang yag dilombakan dari surat yang kami terima  Pemkab Purbalingga, tentang Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) Tingkat  Kabupaten Purbalingga Tahun 2025.

Cabang/ Golongan Musabaqah dan Peserta. 

A. Cabang Seni Baca Al Qur-an terdiri atas:

1. Golongan Tartil Al Qur-an Putra – Putri, Umur maksimal 11 tahun 11 bulan 29 hari
2. Golongan Tilawah Anak-anak Putra – Putri, Umur maksimal 13 tahun 11 bulan 29 hari
3. Golongan Tilawah Remaja Putra – Putri, Umur maksimal 23 tahun 11 bulan 29 hari
4. Golongan Tilawah Dewasa Putra – Putri, Umur maksimal 39 tahun 11 bulan 29 hari


B. Cabang Hafalan Al Qur-an terdiri atas:
1. Golongan 1 Juz dan Tilawah Putra – Putri, Umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari
2. Golongan 5 Juz dan Tilawah Putra – Putri, Umur maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari
3. Golongan 10 Juz Putra – Putri, Umur maksimal 21 tahun 11 bulan 29 hari
4. Golongan 20 Juz Putra – Putri, Umur maksimal 21 tahun 11 bulan 29 hari
5. Golongan 30 Juz Putra – Putri, Umur maksimal 21 tahun 11 bulan 29 hari

C. Cabang Seni Kaligrafi Al Qur-an terdiri dari:
1. Golongan Hiasan Mushaf Putra – Putri
2. Golongan Dekorasi Putra – Putri
Umur maksimal 33 tahun 11 bulan 29 hari

D. Ketentuan umur sebagaimana huruf A, B, dan C terhitung pertanggal 1 Juli 2025. 

Sumber: Pemkab Purbalingga, Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2025.(*)

Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto 

Pelajar Berprestasi Tanpa Bullying: PAI KUA Kalimanah Tanamkan Nilai Kebaikan dan Anti-Kekerasan Sejak Dini di MTs Al Hikmah

PAI KUA Kalimana Pujianto saat menyampaikan materi Anti Bullying di MTs Al Hikmah Kalikabong, Senin (28/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga – Suasana berbeda tampak di MTs Al Hikmah, Kelurahan Kalikabong, Senin (28/7/2025). Sebanyak 80 siswa dan Guru antusias mengikuti kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan Madrasah Ramah Anak (Anti Perundungan/Bullying) yang digelar guna menumbuhkan kesadaran dan sikap aktif dalam mencegah segala bentuk kekerasan atau perundungan di lingkungan sekolah, Senin (28/7/2025).

Kegiatan kolaborasi Tim Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) ini menjadi langkah penting dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, hukum, dan ajaran agama yang mengedepankan perdamaian serta saling menghormati sesama. 

Para narasumber menghadirkan sudut pandang yang beragam namun saling melengkapi, memberikan pemahaman yang utuh tentang pentingnya menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa. 

Kepala MTs Al Hikmah Kalikabong Suroyo saat membuka acara Anti Bullying di MTs Al Hikmah Kalikabong, Senin (28/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Pujianto, dalam membuka acara dan penyampaian materinya, menekankan bahwa anak-anak adalah generasi penerus agama dan bangsa yang harus tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan bebas dari bullying.

Menurutnya, perilaku saling menyakiti tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga dapat menghambat masa depan generasi muda.

Dari sisi hukum, Azizah Dwi Purba menjelaskan bahwa tindakan perundungan tidak hanya sekadar persoalan etika, tetapi juga bisa termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan memiliki konsekuensi hukum.

PAI KUA Kalimana Azizah Dwi Purba saat menyampaikan materi Anti Bullying di MTs Al Hikmah Kalikabong, Senin (28/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

"Bullying bisa dipidanakan," tegasnya, sembari mengingatkan pentingnya anak-anak memahami batasan-batasan hukum dalam berinteraksi sosial.

Sementara itu, Imam Edi Siswanto menyampaikan pandangan keislaman tentang bullying. Ia mengutip QS Al-Hujurat ayat 11 yang secara jelas melarang umat Islam saling mengolok-olok satu sama lain.

“Islam mengajarkan perdamaian, saling menghormati, dan saling menghargai. Itu yang harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah,” tegasnya.

Kepala MTs Al Hikmah Kalikabong Suroyo menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap seluruh siswa dapat menjaga komitmen untuk terus menebar kebaikan, menghormati sesama, serta taat pada aturan madrasah.

Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa, tetapi juga membentuk tekad baru.

Salah satu siswa kelas XI, Faiz Maulana, mengaku sangat bersyukur mendapat pembinaan seperti ini. Menurutnya, menjaga akhlak baik dalam pergaulan bukan hanya kewajiban, tetapi telah menjadi gaya hidup. 

PAI KUA Kalimana Imam edi Siswanto saat menyampaikan materi Anti Bullying di MTs Al Hikmah Kalikabong, Senin (28/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

“Kita harus saling menjaga pergaulan dan persaudaraan, serta saling support sama teman, agar suasana nyaman di sekolah maupun di luar sekolah,” ucap Faiz penuh semangat.

Dengan kegiatan ini, MTs Al Hikmah membuktikan komitmennya sebagai madrasah ramah anak yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlak mulia, cerdas secara sosial, dan taat hukum.

Turut hadir dalam TIM PAI KUA Kalimanah di MTs Al Hikma Kelurahan Kalikabong, Puralingga, Mughofar, Moch. Zainal Abidin dan Zamroni Ircham.(*)

Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto



Rabu, 16 Juli 2025

Menjadi Wajah Kemenag: KUA Kalimanah Mantapkan Komitmen Menuju Zona Integritas

Kepala KUA Kalimana H. Kholidin saat memimpin rapat di ruag Balai Nikah KUA Kalimanah, Rabu (16/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)
 
Purbalingga-Filosofi “Aku adalah Kementerian Agama, Kementerian Agama adalah Aku” menggema kuat dalam Rapat Koordinasi pagi yang digelar di Balai Nikah KUA Kalimanah, Rabu (16/7/3025).

Kepala KUA Kalimanah, Kholidin, menegaskan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah representasi dari Kementerian Agama itu sendiri. Dengan demikian, setiap pegawai harus mencerminkan nilai-nilai integritas, pelayanan yang bersih, efektif, dan efisien.

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/kua-kalimanah-siap-melayani-lebih-baik.html

Sebagai bentuk tindak lanjut dari evaluasi Tim 2 Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kemenag Purbalingga, KUA Kalimanah langsung melakukan pembenahan di berbagai lini.

Dalam arahannya, Kholidin mengajak seluruh jajaran KUA Kalimanah untuk terus memperkuat semangat kebersamaan dan loyalitas terhadap institusi dengan memahami filosofi “Aku adalah Kementerian Agama, Kementerian Agama adalah Aku”.

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/kua-kalimanah-siap-melayani-lebih-baik.html

“Kita bukan hanya bekerja di Kementerian Agama, kita adalah bagian utuh darinya. Setiap tindakan kita mencerminkan wajah Kemenag di mata masyarakat,” tegasnya.

Suasana rapat di ruag Balai Nikah KUA Kalimanah, Rabu (16/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)


Semangat ini menjadi landasan utama dalam mengakselerasi pencapaian predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Perbaikan dilakukan secara konkret mulai dari peningkatan kualitas fasilitas pelayanan hingga pembenahan sistem administrasi agar lebih transparan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Langkah cepat dan komitmen kuat ini menunjukkan bahwa perubahan bukan sekadar slogan. KUA Kalimanah membuktikan bahwa dengan kesadaran kolektif dan kerja sama yang solid, lembaga pelayanan publik bisa menjadi contoh nyata birokrasi yang bersih dan profesional.(*)

Pewarta dan Editor: Imam Edi Siswanto

KUA Kalimanah Siap Melayani Lebih Baik: Komitmen Nyata dalam Kunjungan Tim 2 Monev Kemenag Purbalingga

Tim 2 Monev dipimpin Kasi PD Pontren Khamimah (tengah) saat menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada pegawai KUA Kalimanah, Selasa (15/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Tim 2 Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Zona Integritas (PZI) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga dorong Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Purbalingga dalam penguatan komitmen dan semangat melayani.

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/menjadi-wajah-kemenag-kua-kalimanah.html

Tim 2 Monev dipimpin Kasi PD Pontren Khamimah dan di dampingi Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Wisnu Sudarman, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Ani Mufarokhakh, Analis Perencana Rofita Baroroh, dan Analis SDM Aparatur Lina Parwati.


Tim 2 Monev Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Wisnu Sudarman (kiri), saat meninjau langsung ruang front office KUA Kalimanah, Selasa (15/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)

Kegiatan yang bertujuan untuk memantau implementasi program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan KUA pada Selasa (15/7/2025) ini, meninjau langsung pada ruangan pelayanan, ruang pelayanan nikah, ruang arsip dan ruang kerja staf.

Tim 2 Monev memberikan apresiasi kepada KUA Kalimanah atas usahanya dalam peningkatan pelayanan yang efektif dan efisien. Untuk itu, Tim 2 Monev mendorong agar semangat pelayanan terus dijaga dan dikembangkan.


Tim 2 Monev Analis SDM Aparatur Lina Parwati (tengah), saat Monev di KUA Kalimanah, Selasa (15/7/2025) (Foto: Imam Edi Siswanto)

Tim 2 Monev juga mengevaluasi dan memberikan sejumlah catatan untuk penyempurnaan lebih lanjut, agar KUA Kalimanah terus meningkatkan pelayanan secara maksimal.

Dari dorongan dan komitmen tersebut, KUA Kalimanah tak hanya memperbaiki tampilan fisik dan standar operasional prosedur (SOP), tetapi juga membangun budaya kerja yang melayani dengan sepenuh hati dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien.(*)

Pewarta & Editor: Imam Edi Siswanto

Sabtu, 12 Juli 2025

Jumat Bersih, KUA Kalimanah Wujudkan Pelayanan Prima


Jumat Bersih KUA Kalimanah, Jumat (11/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Purbalingga-Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, menggelar kegiatan kerja bhakti bertajuk Jumat Bersih pada Jumat (11/7/2025) lalu. 

Dipimpin langsung oleh Kepala KUA Kalimanah H. Kholidin, kegiatan ini melibatkan seluruh pegawai KUA Kalimanah, mulai dari staf dan karyawan, Penyuluh Agama Islam, hingga para Penghulu. 

BACA : https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/05/kua-kalimanah-purbalingga-tampil-asri.html

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, KUA Kalimanah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan SEHATI (Santun, Efektif dan Efisien, Humanis, Amanah, Tertib dan Ikhlas).

Meski gedung KUA adalah bangunan lama/tua dan ruanganya terbatas, aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, bersih dan mendukung pelayanan publik yang maksimal.

Jumat Bersih KUA Kalimanah, Jumat (11/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Pembersihan dilakukan secara menyeluruh, mencakup area luar dan dalam kantor. Para peserta kerja bhakti membersihkan lantai, jendela, meja, kursi, almari dan berbagai perabot lainnya.

Selain itu, penataan ulang arsip, komputer, serta sarana dan prasarana lainnya turut menjadi fokus utama kegiatan ini, termasuk penempatan pot bunga di halaman teras kantor. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/transformasi-digital-kua-kalimanah.html

Kegiatan ini bukan hanya sekadar bersih-bersih rutin, tetapi juga merupakan bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Lingkungan kerja yang bersih dan tertata rapi diyakini akan berpengaruh positif terhadap efisiensi dan efektivitas pelayanan.

Jumat Bersih KUA Kalimanah, Jumat (11/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)

Kerja bhakti ini juga menjadi bagian dari langkah strategis menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.

Dari kegiatan ini, berharap dapat membangun budaya kerja yang bersih, tertib dan melayani, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.

Masyarakat pun diharapkan dapat merasakan langsung manfaat dari lingkungan kantor yang lebih representatif dan pelayanan yang semakin optimal.(*)

Pewarta & editor: Imam Edi Siswanto




Kamis, 10 Juli 2025

PAI KUA Kalimanah, Cegah Perkawinan Anak di Posyandu Remaja Kelurahan Mewek

PAI KUA Kalimanah Azizah Dwi Purba saat Penyuluhan pada acara HKG) PKK ke-53 Tim Penggerak PKK Kelurahan Mewek yang bertema Cepak di Aula Kelurahan Mewek, Kamis (10/7/2025).(Foto: Istimewa)


Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, Tim Penggerak PKK Kelurahan Mewek menggelar kegiatan penyuluhan bertajuk Cegah Perkawinan Anak (Cepak) di Aula Kelurahan Mewek, Kamis (10/7/2025). 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/jaga-sinergitas-kua-kalimanah-hadiri.html

Kegiatan ini menghadirkan Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah Azizah Dwi Purba sebagai narasumber. 

Para  narasumber dan peserta acara HKG) PKK ke-53 Tim Penggerak PKK Kelurahan Mewek yang bertema Cepak di Aula Kelurahan Mewek, Kamis (10/7/2025).(Foto: Istimewa)

Menurutnya, penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya remaja, tentang dampak negatif dari perkawinan usia dini.

Dalam pemaparannya, Ia menekankan pentingnya pendidikan, pemahaman agama, serta kesiapan mental dan fisik sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.

“Penyuluhan ini juga mengajak para remaja untuk fokus pada pengembangan diri demi masa depan yang lebih baik,” ucapnya.


Salah satu peserta anggota Posyandu Remaja Kelurahan Mewek yang mendapatkan doorprize dalam acara acara HKG) PKK ke-53 Tim Penggerak PKK Kelurahan Mewek yang bertema Cepak di Aula Kelurahan Mewek, Kamis (10/7/2025).(Foto: Istimewa)

Peserta kegiatan ini adalah anggota Posyandu Remaja Kelurahan Mewek yang mengikuti sesi dengan antusias.

Mereka tampak aktif berdiskusi dan suasana penyuluhan menjadi semakin hidup dengan adanya sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/05/plt-kasi-bimas-islam-moh-nur-hidayat.html

Sebagai bentuk apresiasi, Tim Penggerak PKK Kalimanah membagikan doorprize kepada peserta yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menekan angka perkawinan usia dini dan membentuk generasi muda yang lebih sadar serta bertanggung jawab terhadap masa depan mereka.(*)

Kontributor: Azizah Dwi Purba (PAI KUA Kalimanah)
Editor: Imam Edi Siswanto

Senin, 07 Juli 2025

Sinergitas dan Kolaborasi Lintas Sektoral, KUA Kalimanah Hadiri Rapat Persiapan HUT Ke-80 RI di Pendopo Kecamatan

Camat Kalimanah Karseno (dua dari kiri) saat memimpin rapat persiapan HUT Ke 80 RI di Pendopo Kecamatan Kalimanah, Senin (7/7/2025) (Foto: ImamEdi Siswanto) 

Purbalingga — Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah turut berpartisipasi dalam rapat persiapan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia (HUT RI) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh pihak Kecamatan Kalimanah.

Dalam rapat tersebut, Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kalimanah Imam Edi Siswanto hadir mewakili Kepala KUA Kalimanah, Kholidin, untuk memberikan dukungan dan masukan terkait rangkaian kegiatan yang akan digelar.

Kehadiran perwakilan KUA Kalimanah dalam rapat yang digelar di Pendopo Kecamatan ini menunjukkan komitmennya dalam rangka menjaga sinergitas dan mempererat kolaborasi lintas sektor dan menunjukkan komitmen aktif dalam mendukung suksesnya berbagai agenda kemasyarakatan dan kebangsaan di wilayah kecamatan, Senin (7/7/2025).

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/peaceful-muharam-kua-kalimanah-hadir.html

Agenda utama rapat membahas Pembentukan Panitia dan teknis pelaksanaan upacara peringatan HUT Ke-80 RI, yang akan menjadi momen penting dalam menumbuhkan semangat nasionalisme di tengah masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Camat Kalimanah Karseno memberikan arahan kepada Panitia agar semua rencana dan pelaksanaan kegiatan HUT Ke-80 RI semua bisa beralan dengan baik dan lancar.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat semangat persatuan dan kebangsaan, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat Kalimanah. 

Diharapkan, melalui peringatan HUT RI ke-80 ini, masyarakat semakin peduli terhadap nilai-nilai perjuangan dan semakin aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Rapat yang dilangsungkan di Pendopo Kecamatan Kalimanah ini, dihadiri oleh Forkompimcam, PKK Kecamatan Kalimanah, Perwakilan dari SMP/SMU se Kecamatan Kalimanah dan Kepala Desa se-Kecamatan Kalimanah.(*)

Pewarta dan Editor: Imam Edi Siswanto

Sabtu, 05 Juli 2025

Peaceful Muharam: KUA Kalimanah Hadir Bersama Anak Yatim di Lebaran Yatim dan Difabel Kankemenag Purbalingga

Acara Peaceful Muharram Lebaran Yatim dan Difabel oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. di Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas Purbayasa, Purbalingga, Jumat (4/7/2025). (Foto: Prayitno) 

Purbalingga-Kantor Urusan Agama (KUA) Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah turut serta dalam kegiatan Peaceful Muharram: Lebaran Yatim dan Difabel yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. Acara ini berlangsung meriah di Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas Purbayasa, Purbalingga, Jumat (4/7/2025).

Kegiatan ini menjadi simbol kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama, khususnya anak-anak yatim dan penyandang disabilitas. 

BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/07/transformasi-digital-kua-kalimanah.html

Para peserta atau undangan acara Peaceful Muharram Lebaran Yatim dan Difabel oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. di Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas Purbayasa, Purbalingga, Jumat (4/7/2025). (Foto: Prayitno) 

Staf KUA Kalimanah, Prayitno, hadir bersama tiga anak yatim dari wilayah Kalimanah yang turut diundang sebagai tamu istimewa. Mereka adalah Riska Yunita Cahyani dari Desa Klapasawit, siswi SD Negeri 1 Klapasawit; Deandra Lira Nirmala Azkadina dari Desa Kalimanah Wetan, siswi SMP Negeri 1 Kalimanah dan Wijaya Nur Sholeh dari SD Negeri 1 Kalimanah Wetan.

Kehadiran mereka menjadi wujud nyata perhatian KUA Kalimanah terhadap generasi muda yang membutuhkan dukungan moral dan spiritual.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi kebahagiaan, tetapi juga momentum membangun kedekatan dan solidaritas antarwarga, instansi, dan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus.

Dalam suasana sejuk dan penuh kehangatan di tengah alam Purbasari, kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua peserta.

Kepala KUA Kalimanah, Kholidin berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi tradisi yang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat.(*)

Pewarta dan Editor: Imam Edi Siswanto

Penyuluh Agama Islam Kalimanah Ikuti Literasi Zakat: Edukasi Masyarakat Sadar Bayar Zakat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab saat menyampaikan pengarahan pada acara  Literasi Zakat bagi Dai/...