![]() |
PAI KUA Kalimanah, Mughofar saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto) |
Purbalingga-Gema Braling (Gerakan Madrasah Brantas Bullying) dan Pepeling Ulama (Penyuluh Agama Peduli Bullying-Unit Layanan Penyuluh Agama) kembali menggelar kegiatan edukatif bertema anti-bullying di MI Muhammadiyah Grecol.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang bahaya bullying serta menumbuhkan semangat akhlak mulia di kalangan siswa.
BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/search/label/Anti%20Bullying
Penyuluh Agama Islam (PAI) dari KUA Kalimanah, Mughofar mengajak anak-anak memahami istilah bullying secara sederhana namun mengena.
![]() |
PAI KUA Kalimanah, Imam Edi Siswanto saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis (31/7/2025). (Foto: M. Agus Zaenal Abidin)) |
Ia menjelaskan bahwa kata "bullying" berasal dari bahasa Inggris "bull" yang berarti banteng hewan yang dikenal agresif, suka menyepak dan menanduk.
Dengan pendekatan ini, anak-anak diajak untuk mengenali bahwa perilaku menyerang, menyakiti, dan merasa paling kuat seperti "banteng" tidak patut ditiru manusia.
“Ayo anak-anak, mari kita jadikan rumah, sekolah, dan lingkungan pertemanan sebagai tempat yang nyaman dan membahagiakan dengan berakhlak baik,” ajaknya penuh semangat.
Dalam pemaparannya, Mughofar menekankan empat jenis bullying yang harus dihindari, yakni.
- Bullying Fisik: seperti memukul, mendorong, atau bentuk kekerasan fisik lainnya.
- Bullying Verbal: termasuk memanggil dengan nama buruk, menghina, atau menggunakan kata-kata kasar.
- Bullying Sosial: seperti mengucilkan, menyebarkan rumor, atau mempermalukan di depan umum.
- Cyber Bullying: termasuk mempermalukan seseorang di media sosial atau mengirim pesan yang menyakiti.
Kepala MI Muhammadiyah Grecol, Joko Waluyo saat menyampaikan materi anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis
(31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)
Sementara itu, Imam Edi Siswanto, PAI KUA Kalimanah lainnya, menyampaikan pentingnya komunikasi dua arah dalam interaksi anak-anak, agar mereka fokus dan lebih mudah memahami pesan-pesan anti-bullying.
Ia juga memutar sebuah video pendek yang menggambarkan dampak bullying dan mengajak siswa merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Bullying bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pelaku bullying bisa menyebabkan temannya merasa minder, stres, bahkan prestasinya menurun. Itu sebabnya, Islam sangat menekankan akhlak yang baik dalam pergaulan, seperti dalam surat al Hujurat ayat 11,” jelas Imam.
Dari kiri PAI KUA Kalimanah, M. Agus Zaenal Abidin, Imam Edi Siswanto, dan Mughofar dalami acara anti bullying di MI Muhammadiyah Grecol, kamis
(31/7/2025). (Foto: Imam Edi Siswanto)
Kegiatan ini ditutup dengan ajakan dan jani kepada seluruh siswa untuk menjadikan berperilaku baik sebagai gaya hidup, sebagai wujud pengamalan ajaran Islam.
“Jadilah anak yang sholeh, karena anak yang baik insyaallah akan meraih masa depan yang bahagia, di dunia maupun akhirat,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Grecol, Joko Waluyo, menyambut baik kegiatan anti-bullying yang digagas oleh Gema Braling dan Pepeling Ulama tersebut.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian para Penyuluh Agama Islam dalam membina karakter siswa sejak dini.
Dan Ia juga berpesan kepada anak-anak bahwa sikap saling menyayangi dan menghormati sesama adalah inti dari pendidikan Islam.(*)
Pewarta: Imam Edi Siswanto