![]() |
| Pegawai KUA Kalimanah Purbalingga saat mengikuti kajian rutin setiap Rabu Pagi edisi ke 11 dengan Kitab Nashoihul ‘Ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani, Rabu (5/11/2025). (Foto: Rizal) |
Purbalingga-Kajian rutin Kitab Nashoihul edisi ke 11 Rabu pagi KUA Kalimanah selaka 1,5 jam ini cukup mendalam. Seperti biasa kajian dihantarkan sekaligus penjelasan makna dan kandungan oleh Staf KUA Kalimanah, Prayitno serta PAI KUA Kalimanah Pujianto, Rabu (5/11/2025).
Sepuluh maqolah dari Syaikh Nawawi al-Bantani ini mengajarkan kita untuk menjaga akal, memperbanyak ilmu, memperindah amal, dan membersihkan hati.
Kita diajak untuk tidak menyepelekan amal kecil, tidak menunda kebaikan, dan selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT.
BACA: https://kuakalimanah.blogspot.com/2025/10/10-kajian-kitab-nashoihul-ibad-bab-2.html?m=1
Dalam Bab 2 kitab Nashoihul Ibad, khususnya maqolah 20 hingga 30, ditekankan bahwa setiap amal perbuatan, besar maupun kecil, memiliki nilai di sisi Allah SWT jika dilakukan dengan niat ikhlas. Kebaikan kecil yang konsisten lebih dicintai Allah daripada amal besar yang hanya sesekali dilakukan.
Konsistensi dan kesungguhan adalah kunci agar setiap perbuatan baik menumbuhkan kedekatan hati dengan Sang Pencipta. Bahkan, amal kecil sekalipun bisa menjadi sarana turunnya ridha Allah kepada hamba-Nya.
Hal ini sejalan dengan kisah Imam Asy-Syibli. Dalam sebuah mimpi seorang ulama setelah wafatnya, tampak dialog antara Allah dan Imam Asy-Syibli yang mengingatkan bahwa kebaikan kecil, meski tampak sederhana, memiliki nilai luar biasa di sisi Allah.
Ia menunjukkan bahwa jangan pernah menyepelekan kebaikan kecil, karena di situlah ridha Allah sering diturunkan. Setiap perbuatan baik, jika dilakukan dengan ikhlas dan konsisten, mampu mendekatkan seorang hamba kepada Allah dan menumbuhkan keberkahan yang tak terduga.
Pesan penting yang bisa kita ambil adalah: tidak ada amal yang terlalu kecil selama dilakukan dengan keikhlasan. Kebaikan sekecil apa pun, bila dilakukan dengan hati yang tulus, bisa menjadi jalan bagi ridha Allah untuk menyertai hidup kita.
Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang berakal sehat, berilmu yang bermanfaat, beramal dengan ikhlas, dan senantiasa merasakan manisnya kedekatan dengan Allah.
Dan semoga, di antara amal kecil yang kita lakukan, terdapat satu amal yang mendatangkan ridha Allah SWT.(*)
Editor: Imam Edi Siswanto
