Sabtu, 22 Februari 2025

Ramadhan adalah Kompetisi Meraih Medali Taqwa

Penyusun : Yuyu Yuniawati/PAIF KUA Padamara dan Kalimanah

 

Yuyu Yuniawati/PAIF KUA Padamara dan Kalimanah, saat mengisi pengajian di Mushala Al Munawar Desa Babakan, Kalimanah, Jumat (21/2/2025) (FOTO: Dok. Yuyu Yuniawati)

Ramadhan ibarat kompetisi olimpiade untuk mencapai derajat takwa tertinggi. Dalam analogi ini, umat Islam pada bulan Ramadhan seperti atlet yang  sedang berkompetisi dalam konteks spiritual untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Allah menyatakan bahwa ibadah adalah perlombaan, di antaranya firman Allah SWT. 

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ

Artinya "Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan."(QS Al-Baqarah : 148)

Rasulullah SAW telah memberikan peringatan bahwa ada segolongan umatnya yang mengalami kesia-siaan di bulan Ramadhan. Beliau sampaikan dalam hadis. 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرِ

Artinya “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar dan dahaga. Dan betapa banyak orang yang sholat malam, tapi tidak mendapatkan dari sholatnya kecuali hanya begadang ” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis lain, beliau SAW bersabda,

بَعُدَ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Artinya “Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dosanya tidak diampuni”(HR. Al-Baihaqi).

  Peserta pengajian di Mushala Al Munawar Desa Babakan, Kalimanah, Jumat (21/2/2025) (FOTO: Dok. Yuyu Yuniawati)

Lalu apa yang harus kita lakukan agar Ramadhan menjadi sukses, benar-benar berlimpah rahmat, ampunan dan keberkahan bagi kita dan terhindar dari kesia-siaan.

Untuk meraih sukses Ramadhan, ada  3 tahapan yang dapat kita lakukan, yaitu :

1.    Pra Ramadhan, dengan melakukan persiapan sedini mungkin. 

2.    Saat tiba Ramadhan, dengan memanfaatkan karunia Ramadhan sebaik-baiknya, seperti menghidupkannya dengan shoum, qiyam & amaliyah Romadhon lain dengan didasari Keimanan dan Niat yang Ikhlas.  

3.    Pasca Ramadhan, dengan “Mempertahankan amaliah Ramadhan yang telah dilakukan/menjaga keistiqomahan dalam iman dan amal”. 

Adapun persiapan sebelum Ramadhan yang harus dilakukan adalah :

1.    Persiapan Ruhiyah (hati).

Dengan Memperbanyak Do’a. Di antara doa yang kita mohonkan jelang masuk Ramadhan adalah,

 

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

 

Artinya “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.” 

 

Dengan Bersyukur dan Bergembira. Ketika Allah SWT mengabulkan do’a dan berbagai pengharapan kita, maka sudah seharusnya kita mensyukuri karunia terindah Ramadhan yang kembali Allah SWT hadirkan. 

 

Imam Nawawi dalam kitabnya  Al-Adzkar mengatakan : 

Artinya ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan, untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya”. 

 

Dengan melakukan Tazkiayatun-nafs (Penyucian jiwa).  Allah SWT menegaskan pentingnya ini dalam firman-Nya, yang artinya “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya” 

(QS. Asy-Syams : 9).

 

Maka, sebelum Ramadhan tiba, penting untuk membersihkan hati dari berbagai dosa dan maksiyat, baik kepada Allah juga kepada sesama, dengan memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah, serta saling bertaghofur (memaafkan) dengan sesama. 

 

membersihkan hati dari berbagai penyakit, terutama penyakit aqidah, sebab sebesar dan sebanyak apapun amal kita, jika berbuat syirik (menyekutukan Allah), maka sia-sia amal yang telah dilakukan karena tidak akan diterima oleh Allah Swt, sebagaimana firman-Nya,                     

           

Artinya “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al Zumar: 65).

2.   Persiapan Fikriyah (lmu). 

Dengan mempersiapkan bekal keilmuan seputar Ramadhan, fiqh puasa, dan lainnya dalam rangka meraih kualitas amal selama Ramadhan. 

 

Imam Al-Bukhari mengatakan bahwa, “Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa Al-Amal’ artinya ‘Ilmu sebelum Ucapan dan Amal”.

 

Tanpa ilmu, kita tidak dapat beramal dengan benar. Pun tanpa memahami berbagai ilmu yang terkait dengan Ramadhan, kecil kemungkinan untuk dapat meraih kesuksesan Romadhon.  

 

Maka, menjelang Ramadhan sudah seharusnya kita mempersiapkan bekal wawasan keilmuan seputar Ramadhan, dengan mempelajari fiqh puasa dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf, zakat, sholat ‘ied, dan lainnya.

 3.  Persiapan Jasadiyah (fisik). 

Dengan menjadikan bulan Sya’ban sebagai momentum untuk melakukan warming up (pemanasan) dalam berbagai aktifitas ibadah, seperti puasa sunah, sholat sunah, dll dengan tetap menjaga kesehatan fisik agar dapat menjalankan aktifitas dan ibadah selama Ramadhan dengan paripurna. 

 4. Persiapan Maliyah  (harta). 

Harta yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah semata untuk mempersiapkan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka, bukan pula untuk mempersiapkan beraneka kebutuhan ‘idul fitri.  

 

Tapi juga harta yang kita persiapkan untuk membayar zakat (zakat fitrah dan zakat mal), juga untuk memperbanyak infaq dan shodaqoh, memberi ifthar (buka puasa) kepada orang lain dan membantu fakir dan miskin yang membutuhkan selama Ramadhan. 

Demikian beberapa persiapan yang harus dipersiapkan semaksimal mungkin sebelum tiba Ramadhan agar saatnya Ramadhan hadir kita sudah benar-benar siap untuk berkompetisi mempersembahkan amal terbaik di hadapan Allah SWT sehingga harapan mendapatkan medali taqwa_ insyaallah dapat diraih. 

Wallohu A'lam. 

Penyusun : Yuyu Yuniawati/PAIF KUA Padamara dan Kalimanah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian Kitab Nashoihul Ibad KUA Kalimanah: Kasih Sayang dan Doa

Para Penyuluh Agama Islam (PAI), Penghulu, serta staf KUA Kalimanah dalam acara kajian keislaman melalui Ngaji Rutin Kitab Kuning, Rabu (13/...